Adab-adab sedekah
Teman-teman,
kalian pernah memberi sedekah, kam? Misalnya, sedekah kepada pengemis,
fakir miskin atau tetangga yang membutuhkan. Memberikan sedekah ternyata
ada adab-adabnya, lho…! Apa saja adab-adab tersebut? Yuk, kita
pelajari!
1. Niat yang Ikhlas
Tujuan bersedekah ialah untuk mendapatkan pahala dari Allah dan
meringankan beban saudara yang membutuhkan. Harta yang kita miliki
sebenarnya adalah titipan dari Allah. Sebagian dari harta kita adalah
hak para fakir miskin.
Jadi, bersedekah itu bukan untuk pamer kekayaan atau agar dikenal
sebagai orang yang dermawan atau ingin dipuji manusia. Bersedekah tanpa
niat yang ikhlas, tidak akan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala.
2. Memberikan Harta yang Baik
Bersedekahlah dengan harta yang baik. Misalnya, jika kita memberikan
makanan, berikanlah makanan yang masih enak, bukan makanan basi. Atau
jika memberikan baju, berikanlah baju yang masih sering kita pakai,
jangan yang sudah sobek atau rusak.
Seorang muslim akan mendapatkan kebajikan yang sempurna jika ia
menginfakkan harta benda yang disukainya. Karenanya, jika bersedekah
jangan memilih barang yang sudah jelek dan tidak kita sukai.
Dalam Al-Quran, Allah mencela orang yang menyedekahkan korma yang jelek.
“Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya.” (QS. Al-Baqarah: 267)
3. Merahasiakan Sedekah
Bersedekah tanpa diketahui orang lain akan menjaga keikhlasan kita.
Karena kita akan terhindar dari rasa riya atau pamer. Meskipun
sebenarnya tidak apa-apa jika sedekah kita diketahui orang lain. Allah
ta’ala berfirman yang artinya,
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali.
Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang
fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 271)
4. Tidak membicarakan harta yang kita sedekahkan.
Membicarakan harta yang telah disedekahkan adalah sifat orang bakhil.
Padahal pemberinnya tersebut sebenarnya kecil di sisi Allah. Rasulullah
melarang mengungkit-ungkit pemberian agar tidak menyakiti perasaan si
penerima sedekah. Karena itu, perbuatan ini menghilangkan syukur dan
pahala sedekah.
5. Bersedekah dengan harta yang halal
Allah adalah dzat yang maha baik dan hanya menerima amal perbuatan
yang baik. Karenanya, sedekah yang diterima adalah sedekah harta dari
hasil usaha yang halal, bukan dari harta yang haram. Harta yang haram
misalnya, hasil pencurian dan riba.
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam pernah bersabda: “Tidak akan diterima shalat tanpa thaharah (bersuci), dan tidak akan diterima pula sedekah dari harta curian (ghulul).” (HR Muslim)