DuniaTawa: Ditelepon HP Sendiri

Sebagai orang yang mobile, Jon Koplo tak cukup bila hanya memiliki dua telepon genggam. Maklum, guru eksotik yang mengajar di sebuah SMA swasta di Solo ini punya banyak kolega, relasi maupun mitra bisnis. Tak heran kalau setiap hari krang-kring-krang-kring banyak telepon masuk.

Apalagi belakangan ini banyak penawaran telepon seluler dan kartu dengan harga miring. Maka tanpa menunggu lama, Jon Koplo pun membeli HP satu lagi.
“Lumayan, tiga hape tiga kartu, bisa ngirit kalau nelpon sesuai provider,” pikirnya.
Dengan tiga hape Jon Koplo menjadi semakin pede dan nggaya. Kalau biasanya cuma krang-kring-krang-kring, sekarang krang-kring-krong.
Nah, kisah lucu ini terjadi beberapa hari lalu saat ia akan menghadiri sebuah seminar karena diminta menjadi pembicara. Takut terlambat, usai mengajar Koplo bergegas menuju tempat parkir dan segera nyetarter motornya. Ketika siap nggeblas, ndilalah HP lawasnya bergetar dan berbunyi tanda ada panggilan masuk. Dilhatnya di layar, ternyata nomornya belum dikenal.
Wah jan, ndadak ana tilpun barang. Nyuwen-nyuweni!” gerutu Koplo. Ia pun segera memencet tombol hijau sambil berkata, “Halo…! Halooo…! Dengan siapa ini…? Halooo…!”
Lama tak ada jawaban, Koplo pun emosi. “Halooo…! Siapa ini kok nggak njawab…?! Sialan, telepon salah sambung, mengganggu saja!” omelnya.
Sesaat kemudian, Koplo berpikir seperti lupa lupa ingat  dengan nomor itu. Ia jadi sadar, barangkali nomor hape barunya. Dan benar saja, setelah dicek, ternyata HP barunya ada tanda memanggil ke nomor lawasnya.
“Sialan. Bul sing nelpun HP-ku dhewe…” batin Koplo sambil cengingas-cengingis sendiri. Rupanya HP baru di saku celananya tadi terpencet oleh celana yang ketat saat duduk di jok motor sehingga tanpa sengaja terhubung ke HP yang satunya. Ada-ada saja.

FX Triyas Hadi Prihantoro, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo

Kategori:

Tinggalkan komentar!