Jangan Percaya Ramalan Nasib
“Bintang kamu Scorpio. Hari ini kamu akan terkena masalah Hari esok
kamu akan mendapat banyak tamu dan juga keberuntungan. Berhati-hatilah
dengan tikus. Angka keberuntunganmu adalah 9.”
Kalimat di atas adalah contoh ramalan bintang. Perkataan seorang
peramal terhadap nasib seseorang berdasarkan bintangnya. Bolehkah kita
meyakininya?
Ramalan adalah tebakan nasib seseorang di masa yang akan datang.
Misalnya apakah seseorang akan beruntung atau rugi, berhasil atau gagal,
mendapat bencana atau selamat pada masa yang akan datang.
Ada yang meramalan berdasarkan bintang atau zodiak yang disesuaikan
dengan tanggal lahir, menggunakan kartu, guratan pada telapak tangan,
dan sebagainya. Ada juga yang meramal datangnya hari kiamat, bencana
alam, kematian seseorang, dan berbagai peristiwa di masa depan.
Nah kawan-kawan, tahukah kalian bahwa ajaran Islam sangat melarang
adanya ramalan-ramalan tersebut?
Cobalah simak sabda Nabi berikut ini:
“ Barangsiapa datang kepada dukun atau peramal lalu membenarkan
ucapannya, maka dia telah ingkar kepada apa yang diturunkan kepada
Muhammad (Al-Qur`an).”(HR. Ahmad)
Mengapa Ramalan Dilarang?
Islam melarang ramalan nasib, karena nasib seseorang adalah rahasia
Allah. Hanya Allah yang tahu masa depan. Kapan terjadi hari kiamat,
kapan seseorang akan mati, kapan bencana akan terjadi dan apakah
seseorang akan bernasib baik atau buruk, semua itu ada di tangan Allah.
Tak seorang pun yang tahu.
Ramalan hanya tebakan yang tidak bisa dibuktikan. Andai benar-benar
terjadi, itu hanyalah kebetulan dan sudah menjadi takdir Allah. Selain
itu, kalau saja orang mengetahui masa depan, hidupnya tidak akan
bahagia. Bayangkan, jika kita tahu kapan kita akan meninggal dunia. Kita
tidak akan bahagia karena setiap hari selalu mengingat-ingat tanggal
kematian kita. Atau, andai seseorang tahu bahwa usahanya di bulan depan
akan bangkrut dan nasibnya jadi buruk, pasti dia akan bersedih. Dan
sebaliknya, jika seseorang tahu bahwa di masa depan dia akan sukses,
pasti saat ini dia akan bermalas-malasan.
Nah, jadi mengetahui masa depan dengan ramalan tidaklah
bermanfaat. Sebagai seorang muslim, kita hanya boleh bertawakal
kepada Allah. Masa depan kita hanya Allah yang tahu. Kita hanya
diperintahkan untuk berusaha sebaik-baiknya agar masa depan kita cerah.
Dan jika nanti kita menghadapi musibah, kita harus bersabar dan memohon
pertolongan kepada Allah. Jadi, kita tidak butuh pada ramalan. Kita
hanya butuh pada Allah yang Mahakuasa.